SANTRI KALAH DUIT, MENANG WIRID ??
Bila kita melirik orang yang berpeci, berbaju koko, bersarung
dan bersandal jepit, yang terbesit dibenak kita langsung mengklaim bahwa dia
adalah SANTRI. Ada juga yang iseng membuat slogan, “Santri Kalah Duit Menang
Wirid”. Santri nampaknya masih dipandang sebagian masyarakat sebagai insan yang
penuh kesederhanaan.
Kesederhanaan memang menjadi salah satu ajaran pokok yang
ditekankan di pondok pesantren. Sebab berlebih-lebihan itu tidak baik. Dan yang
perlu dicatat sederhana bukan berarti serba miskin, kumuh, kekurangan,
meminta-minta dkk. Bukankah Islam mengajarkan bahwa tangan diatas itu lebih baik dari pada tangan dibawah?!. Sebagian masyarakat yang mengenal santri itu serba
kekurangan adalah lapisan masyarakat yang belum mengerti secara utuh tentang
santri.
Seseorang yang dinisbatkan kepada Agamawan itu belum tentu serba
miskin. Sebaiknya kita tengok kembali sejarah Nabi Sulaiman, Raja Dzulqornain,
Utsman bin Affan, Sahabat Abu Tolhah, istri Rasulullah, Sayyidah Khadijah
al-Kubra, dll. Mereka itu semuanya adalah para saudagar kaya raya. Dan tentu
saja kekayaannya itu untuk membantu kepentingan umat Islam.
Juga perlu kita telusur, sudah banyak tersebar para santri
yang saat ini menjadi pengusaha, bisnisman, dll. Salah satunya Kyai Yon Maryono. Alumnus
Pondok Pesantren Salafiyah ini pun selain mengelola pendidikan keagamaan namun juga
bergelut didunia ekonomi. Salah satunya menjadi ketua pengurus koperasi telaga mitra sejahtera yang sudah
mempunyai tiga cabang dan juga menjadi ketua koperasi se Kabupaten Cilacap. (NBA/SalafiyahPers)
0 Komentar