PUASA SETELAH 15 SYA’BAN
Nisfu itu Separuh
dan Sya’ban itu Bulan Sya’ban. Jadi Nisfu Sya’ban berarti separuh Bulan
Sya’ban. Setelah Separuh dari bulan ini terlewati itu artinya setengah bulan
lagi Bulan Ramadhan akan datang.
Saat
Ramadhan yang penuh berkah ini akan tiba, sesuatu yang harus kita cek adalah
hutang puasa kita. Apakah sudah terlunasi?!. Ini sangat wajar dialami
perempuan, sebab kaum hawa ini mengalami yang namanya haid, nifas, keharusan
menyusui anak, dll.
Namun
sebagian masyarakat awam kadang-kadang masih bingung, apakah boleh mengqodho’i
puasa ramadhan di separuh yang akhir pada Bulan Sya’ban?!.
Gus
Idris Muhtarom, salah satu pengajar fan fiqh menjelaskan bahwa berdasarkan pada
kitab-kitab fiqh para ulama’ syafi’iyah, bahwa puasa setelah tanggal 15 Sya’ban
sampai akhir Bulan Sya’ban ini tidak boleh, KECUALI puasa-puasa
sebagai berikut:
Puasa yang hukumnya wajib; seperti mengqodho’i Puasa Ramadhan, Puasa Nadzar, Puasa Kaffarat.
Puasa Sunnah yang sudah menjadi langganan; Seperti Puasa Senin-Kemis, Puasa Ayyamul Biidh yakni puasa pada tanggal 13, 14, 14 tiap bulan, dll.
Puasa yang dilakukan sejak tanggal 15 Sya’ban. Jadi apabila seseorang puasa pada tanggal 15 Sya’ban maka ia boleh berpuasa tanggal 16 Sya’ban sampai akhir Bulan Sya’ban. Demikian ini dengan syarat sejak tanggal 15 tidak “pedhot” puasanya sampai akhir bulan.
Maka
dengan masuknya Malam Nisfu Sya’ban ini bagi siapa-siapa yang masih punya
hutang puasa untuk segera melunasinya. Sehingga saat Bulan Suci Ramadhan tiba
kita sudah dalam keadaan siap dan matang. Para Ulama’ dulu itu merindukan
kedatangan Bulan Ramadhan sejak 6 bulan sebelumnya. Dan setelah Bulan Ramadhan
usai, mereka sedihnya belum terobati hingga setengah tahun. Pungkas Gus Idris. (NBA,
Kendal)
0 Komentar